Sabtu, 24 Mei 2014

Mencintai Lingkungan Hidup Sekitar

Mengapa alam sangat berarti bagi makhluk hidup, terutama manusia? Mengapa kita harus peduli dan mencintai alam? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mingkin terpikirkan di dalam benak kita. Alam sangat berarti dan berperan penting bagi makhluk hidup dan kehidupan di muka bumi. Alam dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya merupakan warisan nenek moyang kita dan titipan cucu di masa mendatang yang patut kita jaga kelestariannya dan keberlnjutannya. Kita beserta anak dan cucu tentu menginginkan lingkungan yang serasi dan lestari agar dapat melangsungkan hidup.
Alam yang serasi dan lestari adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem secara seimbang. Setiap komponen di dalam ekosistem berinteraksi dan membutuhkan oleh karena itu, kita harus menyayangi alam dengan cara memelihara dan melestarikannya. Keseimbangan inilah yang harus tetap dijaga agar keanekaragaman sumber daya alam tetap lestari dan terjamin. Keseimbangan alam dapat terganggu atau rusak. Dengan demikian, pemanfaatan sumber daya alamsebaiknya diusahakan secara arif dan bijaksana sesuai keseimbangan alam.
Selain itu kamu tentu pernah mendengar atau bahkan mengalami beberapa peristiwa kerusakan alam di Indonesia seperti banjir, tanha longsor, semburan dan banjir lumpur panas, pencemaran air limbah, kepunahan species hewan dan tumbuhan, kebakaran hutan, polusi udara oleh kendaraan bermotor atau hasil industri, dan peristiwa lainnya.
Tidak sedikit dari peristiwa tersebut merupakan perbuatan manusia yang mendominasi alam secara berlebihan. Hal ini secara langsung dan tidak langsung berdampak negatif terhadap manusia, makhluk hidup lain, alam itu sendiri dan tentu saja kehidupan di muka bumi ini.



Menjaga Kelestarian Hewan

Untuk menjaga kelestarian hewan terutama hewan yang terancam punah atau langka, kegiatan perburuan atau penangkapan hewan harus mengikuti dan mentaati peraturan berikut ini.
  1. Para pemburu harus mempunyai surat izin berburu dan kepemilikan senjata.
  2. Membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan.
  3. Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya kepada petugas, seperti tanduknya.
  4. Dilarang memburu hewan-hewan langka.
  5. Hanya hewan-hewan jenis tertentu yang boleh ditangkap pada bulan-bulan terntu. COntoh: dilarang memancing ikan salmon pada musim kembang biak di sungai atau berburu kura-kura berikut telurnya di musim bertelur
  6. Harus melakukan konversi dengan baik. Konversi ialah aturan aturan yang tidak tertulis tetapi harus sudah diketahui dan disadari oleh si pemburu dengan sendirinya. Contoh: tidak boleh menembak hewan buruan yang sedang mengandung dan tidak boleh membiarkan hewan buruannya lepas dalam keadaan terluka.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar